Jakarta Mampu Jadi Ikon Destinasi Halal
Editor: Satmoko Budi Santoso
Untuk mewujudkan kota Jakarta sebagai destinasi halal, menurutnya, tidak semudah membalikkan telapak tangan karena diperlukan sinergi antara Dinas Pariwisata, pengusaha, Ormas dan unsur masyarakat untuk melaksanakan Pergub tersebut.
“Untuk membangun kota Jakarta sebagai destinasi halal semua harus terlibat. Alhamdulillah Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) bersedia untuk menyediakan pojok halal,” ujar Wakil Ketua LPPOM MUI Pusat ini.
Terkait teknis, menurutnya, tentu pengusaha-pengusaha tersebut harus memetakan tata letak pojok halal seperti apa di mal. Sehingga Jakarta sebagai pusat perdagangan, juga siap menyongsong turis dari Middle East, Turki dan negara Afrika yang berpenduduk Muslim.
Dia menegaskan, sebagai bangsa jangan sampai melepaskan peluang bisnis menjadikan Jakarta sebagai Kota Ramah Halal Dunia. Mengingat Korea dan Jepang yang penduduknya minoritas muslim mengambil pasar halal dan sukses mengembangkan.
Sementara Indonesia dengan penduduk Muslim terbesar dunia, kalah saing dalam pasar halal dunia. “Kita yang di depan mata berpenduduk muslim terbesar, dilangkahi begitu saja, kalah kiprahnya oleh negara Jepang dan Korea,” tegasnya.
Menurutnya, Sandiaga Uno semasa menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta pernah berjanji, gelaran Asian Games 2018, untuk katering harus bersertifikasi halal. Tetapi, realitasnya, tidak dijalankan. Padahal peraturan tersebut sudah dicanangkan.
Osmena menyebutkan, bahwa Undang-Undang (UU) No.33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal banyak yang tidak dilaksanakan, apalagi sekadar aturan. “Yang penting adalah kemauan dari stake holder menjalankan kepatuhan halal,” tutupnya.