Bintan Kekurangan Guru dan Tenaga Medis

BINTAN – Pemerintah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, masih kekurangan guru dan tenaga medis. Oleh karenanya, pada penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2018, bisa terpenuhi.

Bupati Bintan, Apri Sujadi mengatakan, jumlah guru dan tenaga medis perlu ditambah dengan meningkatkan sumber daya manusia dan pelayanan kesehatan. “Infrastruktur, perlengkapan dan fasilitas pendidikan maupun kesehatan diperhatikan, namun harus diimbangi dengan tenaga pendidikan dan kesehatan. Karena itu, kami berharap formasi untuk pendidikan dan kesehatan diprioritaskan,” katanya, Jumat (7/9/2018).

Apri menyebut, Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Bintan, sudah menganalisis kebutuhan CASN untuk formasi guru dan tenaga medis. Hasil analisis tersebut, akan disampaikan kepada pemerintah pusat. Kepala BKPPD Bintan, Irma Annisa diutus untuk mengikuti Rapat Koordinasi Pengadaan Formasi CPNS di Jakarta.

Selain kedua formasi tersebut, tenaga kerja bidang teknologi informasi teknologi (TI) juga dibutuhkan, untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan fasilitas dan jaringan teknologi informasi dan komunikasi. “Kami juga perlu tenaga IT untuk mendukung program pemerintahan, mulai dari sistem pelaporan yang cepat, baik laporan keuangan, koordinasi yang lebih efisien dan optimal laporan kinerja dan lain-lain,” tambahnya.

Bintan merupakan daerah kepulauan, sehingga untuk menjangkau jarak dan waktu, penguasaan teknologi informasi sangat diperlukan. Apri juga memberi apresiasi kepada pemerintah pusat, yang memperhatikan kondisi pemerintahan daerah yang membutuhkan tenaga profesional lebih banyak. “Kami berharap penerimaan CASN ini dilaksanakan pada 2018,” pungkasnya. (Ant)

Lihat juga...