Anak-anak Titipan Perang, Unjuk Kebolehan Karya Seni

Editor: Satmoko Budi Santoso

“Pameran ini terbagi dalam tiga ruang, yaitu ruang satu berisi artis-artis. Ruang dua, guru dan ruang kelasnya. Terakhir, ruang tiga, yaitu berisi karya anak-anak refuge yang masih kecil-kecil, “

Menurut Mahendra, anak-anak refuge yang berkarya di pameran ini sekitar 50 anak.

“Mereka sekolah di Roshan Learning Center di daerah Mampang,“ ungkapnya.

Pameran ini menjadi ajang anak-anak refuge untuk unjuk kemampuan dalam berkarya kesenian.

“Karena pelajaran di tempat mereka lebih banyak materinya matematika dan sains,“ paparnya.

Mahendra menilai, sambutan masyarakat begitu antusias mengapresiasi pameran ini.

“Terbukti pada saat pembukaan pameran, pengunjung yang datang, terlebih pada waktu week end jumlahnya sekitar 1000-an orang. Bahkan banyak pejabat yang datang,“ ungkapnya.

Harapan Mahendra, pameran ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap anak-anak refuge.

“Hanya di Indonesia, negara yang tidak banyak tahu tentang anak-anak refuge, jadi pameran ini juga dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat mengenai anak-anak refuge,“ ujarnya.

Mahendra menyampaikan, selain pameran, juga disediakan booth untuk berbagai barang hasil karya anak-anak refuge.

“Hasil penjualannya untuk biaya pendidkan anak-anak refuge selama tinggal di Indonesia,“ tandasnya.

Lihat juga...