Abdul Rosyid Wahab, Setia Menjaga Toleransi

Editor: Satmoko Budi Santoso

Perhatikan Kaderisasi

Selama berada di lembaga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sikka, Rosyid mengaku, selalu aktif membangun silaturahmi dan komunikasi dengan semua tokoh agama. Selalu turun ke setiap wilayah, memberikan pemahaman dan masukan soal toleransi beragama.

“Saya di organisasi FKUB Sikka dan di antara organisasi Muhammadiyah serta NU kami selalu menjaga kebersamaan. Semua saling bekerja sama. Kami selalu turun ke masyarakat memberikan pemahaman soal toleransi beragama,” tuturnya.

Abah mengakui, dirinya menjalankan pekerjaan tanpa mendapatkan gaji dan tidak mengharapkan apa-apa. Ketika mendirikan lembaga pendidikan dan panti asuhan, ingin agar ada kader-kader lain yang bisa tumbuh dan menggantikan dirinya.

“Semua dosen di IKIP Muhammadiyah saya kirim belajar S2 ke luar daerah, agar ada kader-kader yang bisa melanjutkan mimpi saya. Membangun lembaga pendidikan ini ke depan. Sebab saya tidak bisa bekerja sendiri terus,” sebutnya.

Rosyid merasa, masih ada beban. Selama masih hidup ia ingin selalu berbuat yang terbaik. Dirinya pun ingin agar kader yang akan melanjutkan mimpi kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Sikka tetap terjaga.

“Kita harus membentengi diri dari pengaruh luar yang ingin memecah belah kerukunan antarumat beragama. Di Kabupaten Sikka sendiri, hubungan kekerabatan antarumat beragama sudah sangat kuat. Apalagi ada hubungan perkawinan,” tegasnya.

Rosyid berkeinginan membentuk forum komunikasi pemuda Muslim yang rutin mengunjungi lembaga pendidikan Katolik. Bertemu pemimpin agama Katolik, Protestan maupun Hindu agar mereka bisa terbiasa menjalin komunikasi dengan umat beragama lain.

Lihat juga...