TMII Gelar Parade Tari Nusantara ke-37
Editor: Mahadeva WS
JAKARTA – Taman Mini Indonesia Indah (TMII) kembali menggelar Parade Tari Nusantara 2018, di Sasono Langen Budoyo TMII, Jakarta, Minggu (19/8/2018). Kegiatan tersebut menjadi salah satu upaya TMII melestarikan kebudayaan di Indonesia.
Lam Pahakh, karya seniman Ahmad Susantri. Adalah penampilan tari dari Lampung. Tari tersebut terinspirasi dari kaum ibu dalam acara Ngejalang, yaitu prosesi adat yang tumbuh di masyarakat Lampung Barat. Ngejalang merupakan acara berdoa bersama dan silaturahmi. Salah satu rangkaian prosesinya yaitu, makan besar dengan sajian makanan di pahakh. Dalam prosesi Ngejalang ini peran ibu sangat diperlukan.
Ada pula Nampaling, tari persembahan Jawa Barat. Tarian ini berkisah tradisi adat masyarakat Sunda di wilayah Kabupaten Ciamis, yang biasa dilakukan setelah masa panen padi. Usai panen, masyarakat turun ke persawahan pada malam hari, untuk bersama-sama ngala simeut atau penangkap belalang. Tradisi Nampaling dilakukan dengan harapan, tanaman padi terhindar dari hama, dan panen kembali berlimpah ruah.

Ketua Penanggungjawab Bidang Acara, Ertis Yulia Manikam mengatakan, Parade Tari Nusantara ini digelar untuk yang ke-37 kalinya. Kali ini parade tersebut diikuti 28 provinsi, yang menampilkan kebudayaan tradisi masing-masing daerah. “Acara ini program nasional yang rutin digelar TMII. Memperebutkan piala bergilir pemrakarsa TMII, Ibu Tien Soeharto,” kata Etris kepada Cendana News.
Etris berharap, ke depan acara tersebut bisa diikuti seluruh provinsi. “Karena pada era Orde Baru (Orba) parade tari ini diikuti oleh seluruh provinsi, tidak ada yang absen,” ujar Ertis yang menjabat Manager Program Budaya TMII.