Titiek Soeharto: Kesejahteraan Penyuluh Pertanian, Nelayan dan Petani Harus Diperjuangkan

Editor: Makmun Hidayat

Menurut Titiek Soeharto, tanpa perjuangan para penyuluh, baik itu penyuluh swadaya maupun THL-TBPP, dunia pertanian Indonesia tidak akan bisa maju. Karena itu lah, pada masa kepemimpinannya, Pak Harto benar-benar memberikan perhatian pada para penyuluh pertanian yang menjadi ujung tombak pembangunan di sektor pertanian.

“Memang masalah di sektor pertanian kita saat ini masih banyak. Seperti masalah impor produk pertanian, yang mengakibatkan produk panen petani menjadi terserap atau harganya jatuh di bawah biaya produksi,” ungkapnya.

Titiek Soeharto menyirami pohon yang ditanam di Mini Zoo Jogja Exotarium, Sleman, Kamis (29/8/2018) – Foto: Jatmika H Kusmargana

Lebih ironisnya lagi, lanjut Titiek Soeharto, sejak beberapa tahun belakangan, dunia pertanian Indonesia telah tersalip oleh sejumlah negara lain di Asia Tenggara. Salah satunya adalah Vietnam yang saat ini menjadi negara pengekspor beras terbesar di kawasan Asean.

“Kita terlalu banyak melakukan hal yang kurang penting sehingga bisa tersalip Vietnam. Dulu mereka belajar ke kita, bagaimana mengelola pertanian. Sekarang mereka sudah menjadi negara pengekspor beras terbesar di Asia Tenggara. Kita bahkan yang sekarang belajar ke sana,” ungkapnya.

Di hadapan para penyuluh pertanian, Titiek Soeharto, mengaku berkomitmen akan meneruskan perjuangan Pak Harto dalam memperjuangkan dan menyejahterakan masyarakat nelayan maupun petani, termasuk penyuluh pertanian yang hingga kini nasibnya belum jelas.

 

Lihat juga...