JAKARTA — Bagi Rifki Ardiansyah Arrosyiid, menjadi juara dunia karate merupakan impian yang sudah ditanamkannya sejak kecil, sejak pertama kali mengenal dan jatuh cinta dengan dunia karate.
Waktu itu, ketika masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD), Rifki mulai berkenalan dengan cabang olahraga karate. Lama-kelamaan, olahraga bela diri itu pun dia jadikan sebagai hobi.
“Karena sudah menjadi hobi, akhirnya saya latihan karate terus setiap hari. Saya belajar karate sendiri. Tidak ada yang mengajari saya, karena orang tua saya juga bukan atlet karate,” kata Rifki di Jakarta.
Menginjak kelas 3 hingga 4 SD, Rifki akhirnya mulai memberanikan diri untuk mulai mencoba mengikuti kejuaraan karate di tingkat sekolah dasar. Saat itu, Rifki yang masih mengenakan sabuk kuning mengaku sering dikalahkan oleh lawan-lawannya. Akan tetapi, kondisi tersebut perlahan-lahan mulai berubah ketika dia duduk di bangku kelas 5 hingga 6 SD.
Prestasi atlet kelahiran Surabaya itu terus merangkak naik saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dia mulai terpilih menjadi Best of the Best (BOB) kejuaraan karate di tingkat lokal dan tingkat nasional.
Atas prestasinya tersebut, dia pun mulai dikirim ke luar negeri untuk mengikuti berbagai kejuaraan karate tingkat internasional. Beberapa kejuaraan internasional yang pernah dia ikuti, antara lain World Junior, Cadet and U21 Championships 2015 nomor pertandingan Kumite 55 kilogram di Jakarta (Indonesia), South East Asian Games (SEA Games) 2017 nomor Kumite beregu di Kuala Lumpur (Malaysia) dan Karate 1 Premier League 2017 nomor Kumite 60 kilogram di Dubai (Uni Emirat Arab).