Ribuan Pengemudi Ojol Bekasi Daftar BPJS Ketenagakerjaan
BEKASI — Sebanyak 2.500 pengemudi ojek “online” (dalam jaringan) di Kota Bekasi, Jawa Barat, mendaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) di wilayah setempat.
“Pengemudi ojek berbasis aplikasi menghadapi risiko tinggi saat bertugas sehari-hari. Entah hanya mengalami luka, harus sampai dioperasi, bahkan meninggal dunia, itu terjadi setiap harinya,” kata Khaerul Umur dari Gojek Indonesia untuk Driver Community Bekasi, di Bekasi, Rabu (22/8/2018).
Pihaknya memang tidak secara penuh menanggung keselamatan para pengemudi yang menjadi mitranya, melainkan hanya pada keadaan tertentu saja perlindungan bisa diberikan.
“Misalnya mitra sedang bertugas melakukan pengantaran, baru perlindungan akan kecelakaan bisa diberikan,” katanya.
Namun jika tidak sedang bertugas, tanggung jawab akan perlindungan pengemudi, di luar kewenangan Gojek Indonesia.
“Oleh karenanya kami sarankan mitra mendaftarkan diri pada program asuransi. Kami hanya menjembatani beberapa jenis yang bisa dipilih, tapi keputusan ada di tangan masing-masing,” katanya.
Salah satu jenis asuransi yang coba ditawarkan Gojek Indonesia kepada para mitranya ialah dengan menjadi peserta BPJSTK.
Upaya pengenalan BPJSTK kepada mitra juga dilakukan dengan memfasilitasi BPJSTK membuka gerai di lokasi kopi darat pengemudi Gojek di lapangan Kaliabang, Kota Bekasi.
Pada gerai BPJSTK, pengemudi dapat mendaftarkan dirinya sebagai peserta BPJSTK, mengaktifkan status kepesertaan, juga konsultasi seputar BPJSTK lainnya.
“Yang mendaftar cukup banyak. Kalau ditotal, sudah ada 2.500 pemgemudi Gojek di Bekasi yang sudah terdaftar sebagai peserta BPJSTK,” kata Kepala Bidang Pemasaran Bukan Penerima Upah BPJSTK Cabang Bekasi Kota, Dessy Sriningsih.