Pertumbuhan Populasi Sapi di Kotawaringin Timur Belum Maksimal

Sapi, ilustrasi - Dok: CDN

SAMPIT – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, I Made Dikantara menyebut, populasi sapi potong di daerah itu belum maksimal.

Berdasarkan data, hingga 8 Maret 2018, populasi sapi potong di Kotawaringin Timur hanya mencapai 7.203 ekor. “Belum maksimalnya populasi sapi tersebut karena pengembangan sapi masih dikelola secara tradisional,” katanya di Sampit, Sabtu (25/8/2018).

Sedangkan populasi untuk jenis ternak lainnya seperti, kerbau sebanyak 211 ekor, kambing 8.581 ekor, babi 30.597 ekor, dan kelinci 95 ekor. Made mengatakan, pemerintah daerah telah berupaya membantu peternak, untuk pengembangan populasi sapi agar bisa lebih meningkat. “Selain kita bantu bibit sapi yang produktif, kita juga membantu cara perawatan dan mengawinkan sapi dengan inseminasi buatan agar sapi betina produktif bisa segera bunting,” terangnya.

Untuk mendukung percepatan populasi sapi, masyarakat diimbau untuk tidak menjual atau menyembelih sapi betina produktif. Pengembangan juga dilakukan melalui program integrasi perkebunan kelapa sawit dengan sapi. Sampai saat ini, sudah ada enam kelompok yang telah melakukan program tersebut. “Untuk perusahaan perkebunan sawit, baru beberapa saja yang melakukan,” jelasnya.

Pemerintah daerah terus mendorong, dan meminta pihak perusahaan perkebunan sawit untuk turut melakukan pengembangan sapi di areal perkebunan sawitnya masing-masing. “Areal perkebunan sawit sangat berpotensi untuk dilakukan pengembangan ternak sapi, karena selain lahan yang tersedia luas juga ketersediaan pakan cukup melimpah,” tambahnya.

Tercatat, antara populasi sapi dengan kebutuhan daging di Kotawaringin Timur masih belum seimbang. Untuk menutupi kekurangan tersebut, pemerintah daerah mendatangkan sapi dari daerah lain, seperti Bali, NTT, NTB, dan Sumatera. “Dalam sehari sapi yang dipotong berkisar antara 20-25 sapi. Tingginya kebutuhan akan daging sapi ini diharapkan ke depannya bisa dipenuhi sehingga ketergantungan terhadap daerah lain akan ternak sapi bisa dihentikan,” pungkas Made. (Ant)

Lihat juga...