Naiknya Harga Jagung di Lamsel Untungkan Petani dan Buruh Angkut
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Kenaikan harga komoditas jagung hasil pertanian warga di Kabupaten Lampung Selatan, mulai terjadi sejak Mei, lalu. Sejumlah petani menyebut, harga jagung terus merangkak naik seiring kualitas jagung yang membaik, ketika panen bersamaan di musim kemarau.
Sumadi (40), petani jagung varietas hibrida Bisi, DK 9, warga Desa Tanjugsari, Kecamaan Palas, mengatakan, kenaikan terus terjadi pada masa panen akhir Juli hingga awal Agustus. Harga jagung menyesuaikan faktor cuaca, dan kebutuhan jagung dominan dijadikan bahan baku pembuatan pakan.
Ia menyebut kenaikan harga tersebut terjadi setelah harga pakan ternak unggas, naik, sebagai dampak pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Harga jagung yang dijual petani ke pengepul dan pabrik, katanya, sempat bertengger di angka Rp3.050 per kilogram di bulan Mei. Selanjutnya memasuki bulan Juni, naik di level Rp3.500, dan pada akhir Juli mencapai Rp3.800.

Sumadi, petani jagung di Desa Tanjungsari, Kecamatan Palas, Lampung Selatan. [Foto: Henk Widi]