Manfaatkan Pekarangan untuk Pemenuhan Gizi Keluarga

Editor: Koko Triarko

YOGYAKARTA – Selain di bidang pendidikan dan lingkungan, Posdaya Anggrek di Dusun Sendang, Karangsari, Pengasih, Kulonprogo, secara aktif melakukan upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. Pemberdayaan di bidang kesehatan ini dinilai memiliki peranan penting dalam mewujudkan masyarakat desa yang sehat dan sejahtera. 
Ketua Posdaya Angrek, Suharyati, menyatakan, upaya pemberdayaan di bidang kesehatan di Dusun Sendang, dilakukan dengan mensinergikan berbagai kegiatan pemberdayaan dengan bidang lainnya, baik lingkungan maupun pendidikan.
Upaya pemberdayaan juga dilakukan dengan menggandeng sejumlah instansi pemerintah, di antaranya pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas setempat.
Ketua Posdaya Angrek, Suharyati -Foto: Jatmika H Kusmargana
Untuk mencukupi kebutuhan gizi dan protein warga, misalnya, Posdaya Angrek mengajak warga untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah masing-masing, untuk menanam berbagai sayuran serta memelihara ikan.
Hasil pemanfaatan pekarangan itu, diharapkan dapat menjadi solusi pemenuhan gizi dan protein warga kurang mampu di dusun yang terletak di kawasan perbukitan ini.
Sementara itu, pelayanan kesehatan secara rutin juga tetap dilaksanakan Posdaya Angrek bagi warga Dusun Sendang. Bertempat di rumah ketua Posdaya Angrek, yang juga Dukuh Sendang, sejumlah program kesehatan masyarakat, seperti Pos Pelayanan Keluarga Berencana Kesehatan Terpadu (Posyandu) digelar setiap bulan.
“Pelayanan kesehatan seperti posyandu balita dan lansia rutin kita laksanakan setiap sebulan sekali. Lewat kegiatan posyandu inilah, kondisi kesehatan masyarakat, khususnya para lansia dan balita, termasuk ibu hamil dapat kita kontrol,” ujarnya.
Selain dilakukan pemantauan berat badan dengan kegiatan penimbangan, setiap warga juga diberikan tambahan gizi melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang berasal dari pemerintah.
Memanfaatkan kader Posyandu yang ada, warga juga dapat melakukan konsultasi kesehatan atau penyuluhan terkait kondisi masing-masing.
“Setiap dua bulan sekali, kita juga menggandeng puskesmas untuk melakukan pengecekan kesehatan bagi warga. Jadi, petugas kesehatan puskesmas akan rutin datang ke sini untuk melakukan pengecelan tensi (tenakan darah), hingga pemeriksaan jika ada yang mengeluh sakit,” katanya.
Memiliki sekitar 278 kepala keluarga, dengan total jumlah penduduk mencapai 800 jiwa, jumlah sebaran lansia dan balita di Dusun Sendang terhitung cukup banyak. Sehingga setiap kegiatan posyandu berlangsung, setidaknya puluhan orang akan selalu datang untuk melakukan pengecekan kesehatannya.
“Untuk ibu hamil dan balita, hampir semuanya sudah memiliki kesadaran untuk datang dalam kegiatan posyandu. Hanya saja untuk para lansia, belum semua memiliki kesadaran memeriksakan kondisi kesehatannya. Masih ada warga yang enggan datang, karena sejumlah alasan. Namun, pelan-pelan terus kita dorong,” katanya.
Lihat juga...