Kondisi Perbatasan Masih Memprihatinkan

Ilustrasi [ITH]

SEBATIK – Kondisi daerah tapal batas di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara masih memprihatinkan. Khususnya untuk kondisi keterbatasan infrastruktur yang ada di daerah tersebut.

“Perbatasan itu ibarat ruang tamu sebuah negara, sehingga perlu ditata dengan baik, dilengkapi sarana dan prasaran yang memadai,” kata guru pendamping pelajar Siswa Mengenal Nusantara (SMN) H. Mohamad Sodeli dari SMAN 44 Jakarta di Sebatik, Sabtu (18/8/2018).

Kondisinya semakin memprihatinkan, jika dibandingkan dengan kemajuan Kota Tawau, Sabah, kondisi Pulau Sebatik sangat kontras. Perlu diperhatikan keperluan hidup atau kebutuhan hidup masyarakat yg tinggal diperbatasan. Jangan sampai, mereka yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), merasa tidak diperhatikan, sehingga bisa saja berpaling ke negara tetangga.

Pulau Sebatik sebuah pulau di sebelah Timur laut Kalimantan Utara yang berbatasan langsung dengan Kota Tawau, Sabah, Malaysia dan termasuk Daerah Istimewa 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan).

Pulau Sebatik terbelah menjadi dua zona teritorial, yakni sebelah Utara 187,23 km persegi milik Malaysia. Sedangkan 246,61 km persegi yang dimiliki oleh Indonesia. Sebagian wilayah Sebatik Malaysia jadi areal perkebunan sawit, sedangkan wilayah Indonesia jadi pemukiman warga. (Ant)

Lihat juga...