PEKANBARU – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pulau Sumatera, selama beberapa hari terakhir, menjelang pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, kondisinya makin parah.
Diperlukan penanganan yang lebih intensif agar kejadiannya tidak semakin parah dan merugikan. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Selasa (14/8/2018), hasil pencitraan satelit yang diperbarui pukul 06.00 WIB menunjukan, adanya 169 titik panas (hot spot) di Pulau Sumatera. Titik panas tersebut merupakan indikasi awal terjadinya karhutla.
Riau menjadi daerah paling banyak menyumbang keberadaan titik panas, dengan 90 titik. Sumatera Selatan terdata 13 titik, Bangka Belitung 27 titik, Sumatera Utara 22 titik, Sumatera Barat 10 titik, Jambi empat titik, dan Lampung tiga titik.
Khusus di Riau, berdasarkan tingkat keakuratan (level of confidence) di atas 70 persen, terdapat 57 titik api yang dipastikan kebakaran. Di Kabupaten Bengkalis terdata 10 titik api, Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, dan Kota Dumai, masing-masing satu titik api. “Rokan Hilir paling banyak titik api karena mencapai 42 titik,” kata Kelapa BMKG Pekanbaru, Sukisno, Selasa (14/8/2018).
Satuan Tugas Karhutla Riau terus melakukan upaya pemadaman, baik dari darat maupun udara. Pemadaman kebakaran dari udara mengandalkan empat helikopter pengebom air. Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau, Edwar Sanger menjelaskan, keempat helikopter diterbangkan untuk membantu proses pemadaman melalui operasi pengeboman air terdiri atas jenis Bell 214, MI-171, dan dua unit Kamov.
Presiden Joko Widodo jauh-jauh hari sudah mengingatkan jangan terjadi kebakaran hutan dan lahan pada 2018. Apalagi, di tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games. “Kita tuan rumah Asian Games, di Jakarta dan Palembang. Jangan sampai saat perhelatan itu ada asap dan karhutla sehingga mengganggu image, dan mengganggu penerbangan,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Peserta Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2018, di Istana Negara, Jakarta, pada Februari 2018 silam. (Ant)