Harga Daging Sapi di Bandarlampung Bertahan Tinggi

BANDARLAMPUNG – Harga daging sapi di Kota Bandarlampung masih bertahan tinggi. Sejumlah pedagang menyebut, kondisi harga tersebut mengikuti harga ternak sapi potong yang naik dari Rp44.600 per kilogram menjadi Rp45.500 per kilogram.

“Harga daging sapi yang dijual eceran masih bertahan tinggi, dan volume penjualan daging tak naik,” kata Andre, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Lelang, Bandarlampung, Sabtu (18/8/2018).

Kenaikan harga ternak sapi disebutnya, terjadi sejak sepekan lalu. Saat ini, harga eceran daging segar sulit dinaikkan, karena volume penjualan daging sapi cenderung bertahan. Harga daging sapi masih bertahan Rp120.000 per kilogram. Kendati demikian, pasokan daging sapi tetap lancar. “Membeli sapi dari feedloter’ juga tak sulit,” katanya.

Beberapa pedagang lainnya menyebut, harga daging sapi masih bertahan tinggi. Bahkan diprediksikan, harganya akan naik lagi, jika harga ternak sapi tidak turun. Saat ini di Lampung terdapat 11 feedloter, dengan kapasitas kandang 117.700 ekor. Sapi impor yang digemukkan di Lampung tersebut didatangkan dari Australia melalui Pelabuhan Panjang, Bandarlampung.

Lampung merupakan salah satu penghasil daging utama di Indonesia, terutama daging sapi impor hasil penggemukan. Sapi impor didatangkan ke Lampung untuk digemukkan di usaha penggemukan sapi. Setelah digemukkan, sapi-sapi itu kemudian dikirimkan ke sejumlah wilayah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan sejumlah daerah lain di Jawa Barat.

Provinsi Lampung bertekad menjadi lumbung ternak nasional. Lampung bersama Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat saat ini tercatat sebagai lumbung ternak. (Ant)

Lihat juga...