Gempa Sumba Barat Akibat Aktivitas Sumba Normal
KUPANG — Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,3 Skala Richter yang terjadi di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, akibat aktivitas Sumba Normal. kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Waingapu Arief Tyastama.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi di Sumba Barat merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sumba Normal,” kata dia menjawab pertanyaan melalui grup WhatsApp, Senin malam (6/8/2018), terkait dengan gempa Sumba Barat.
Pada Senin, pukul 19.06.26 WIB, wilayah Samudera Hindia selatan Bali-Nusa Tenggara diguncang gempa bumi tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki kekuatan M=5,3 (kekinian).
Episenter gempa bumi terletak di koordinat 11,5 LS dan 118,16 BT atau tepatnya di laut pada jarak 246 km arah barat daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, di kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, kata dia, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sumba Normal.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Samudera Hindia selatan Bali-Nusa Tenggara itu, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar normal.
Menurut informasi dari masyarakat, dampak gempa bumi dirasakan di daerah Sumba Barat Daya, Kuta, dan Denpasar dalam skala intensitas I SIG-BMKG (II MMI).
Hingga pukul 20.01 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. [Ant]