Warga Teluk Sepang Bengkulu Harapkan Pembangunan Jalan Alternatif
BENGKULU — Warga Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu, meminta pemerintah daerah membangun jalan alternatif menuju permukiman yang berada di ujung Pelabuhan Pulau Baai itu, karena kondisi jalan yang ada saat ini rusak parah akibat dilintasi truk pengangkut batu bara.
“Masyarakat sangat menderita karena jalan rusak parah penuh debu saat panas dan penuh lumpur saat musim hujan,” kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Teluk Sepang, Mardi di Bengkulu, Senin (9/7/2018).
Ia mengatakan, kondisi jalan yang rusak parah membuat masyarakat, terutama pelajar terpaksa menggunakan pakaian ganti saat berangkat menuju sekolah.
Sebab, bila menggunakan pakaian seragam berwarna putih maka saat melintasi jalur tersebut, debu jalan akan memenuhi pakaian hingga mengubah warna putih menjadi abu-abu bahkan hitam.
Begitu pula kaum ibu, kata dia, sudah lama mengeluhkan kondisi jalan tersebut sebab rawan terjadi kecelakaan hingga jatuh saat berkendara.
“Masyarakat dipaksa menerima kondisi ini karena saat ini jalur itu satu-satunya akses menuju kota,” ucapnya.
Pembangunan jalan alternatif, menurut Mardi, dapat dilakukan dengan meningkatkan pembangunan jalan evakuasi bencana yang sudah dirintis pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian PUPR.
Namun, saat ini kondisi jalur tersebut rusak parah sepanjang tiga kilometer, bahkan satu jembatan terputus sehingga jalur tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.
“Bahkan untuk dilalui kendaraan roda dua juga sangat berisiko, karena jembatan sudah putus,” ucapnya
Padahal, kata Mardi, jalur tersebut dapat menjadi jalan utama menuju Teluk Sepang namun perlu ditingkatkan pembangunannya.