Sikka, Sumbang KIA Terbesar

Editor: Satmoko Budi Santoso

“Selama 4 tahun kami melaksanakan sebuah program yang dinamakan suara dan aksi warga negara untuk akuntabilitas serta peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak di kabupaten Sikka. Kami mengajak dan melatih warga di 20 desa memantau layanan kesehatan ibu dan anak yang disediakan pemerintah,” terangnya.

Warga masyarakat, kata Andreas, juga menggunakan kartu penilaian untuk melihat apakah pelayanan yang sudah diberikan sesuai dengan harapan mereka atau belum. Hasil penilaian ini yang dibawa dan didialogkan dengan pemerintah daerah serta penyedia layanan untuk mengupayakan peningkatan kesehatan ibu dan anak.

“Berdasarkan hasil penilaian ini dan setelah dilakukan dialog dengan berbagai pihak ternyata bisa menghasilkan perubahan. Untuk itu kami terus mengupayakan agar warga secara aktif melakukan penilaian terhadap kinerja penyelenggara kesehatan,” sebutnya.

Sementara itu, staf Wahana Visi Indonesia Area Development Program (ADP) Sikka, Berchmans Tanaboleng menyebutkan, komitmen atas pencapaian hak kesehatan ibu dan anak disertai pemanfaatan alokasi anggaran yang melekat ke dalam program dan kegiatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka.

“Anggaran untuk program KIA dari tahun 2015 sampai 2017 mengalami kenaikan signifikan dimana tahun 2015 anggaran program KIA mencapai 490 juta rupiah dan naik menjadi 908 juta rupiah. Tahun 2016 naik menjadi 1,3 miliar rupiah serta tahun 2017 menjadi 4 miliar rupiah,” bebernya.

Pemanfaatannya pun, terang Berchmans, pada tahun 2015 sebesar 92 persen namun tahun 2016 dengan dana yang besar maaka pemanfaatannya turun menjadi 82 persen saja. Dari 16 program prioritas dinas Kesehatan, program KIA tahun 2015 menempati posisi ke sembilan dan tahun 2016 berada di posisi keempat.

Lihat juga...