Septian Comeback dengan Film Sara & Fei: Stadhuis Schandaal
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Aktor watak, Septian Dwi Cahyo, termasuk sebuah nama yang tak asing di dunia perfilman. Aku Cinta Indonesia (ACI) dan Rumah Masa Depan adalah dua sinetron yang melambungkan namanya.
Beberapa film yang kemudian namanya dikenal dalam dunia hiburan, antara lain Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi, Lupus, Pengantin Remaja, dan Gejolak Kawula Muda.
Setelah puluhan tahun vakum dari dunia film, Septian kini comeback dengan membintangi film Sara & Fei: Stadhuis Schandaal.
Keterlibatannya dalam film produksi PT Xela Film dengan arahan sutradara Adisurya Abdy dan skenario garapan Adisurya Abdy dan Irfan Wijaya itu tentu tidak lepas dari nama besar yang disandangnya sebagai bintang film dan pemain pantomim handal.
“Saya ikut terlibat dalam film ini berawal dari pertemuan saya dengan Mas Adi di sebuah bandara sewaktu ada kegiatan nasional, kayaknya Mas Adi tertarik dan mengingat saya untuk melibatkan saya dalam filmnya,” kata Septian Dwi Cahyo kepada Cendana News seusai press screening film ‘Sara & Fei: Stadhuis Schandaal’ di Metropole XXI, Jakarta Pusat, Jumat malam (20/7/2018).
Lelaki kelahiran Jakarta, 4 September 1968, itu mengaku setelah pertemuan itu, benar juga dirinya di-calling untuk ikut dalam filmnya.
“Saya pikir ini kesempatan saya untuk kembali lagi ke dalam dunia film, begitu juga dengan Mas Adi, kita sama-sama membangun lagi menyemarakkan film Indonesia,” ungkap artis yang pernah menjadi Juara 1 lomba pantomim (1981) dan mendapatkan beasiswa dari tokoh pantomim dunia Marcel Marceau.
Septian membeberkan karakter dalam film ini sebagai Hans, yang bisa dibilang karakternya antagonis. “Dalam film ini saya menjadi seorang tentara Belanda yang salah satunya bertugas untuk mengeksekusi Peter di tiang gantungan,” bebernya.