PKK Banjarbaru Dorong Penurunan Angka Stunting
BANJARBARU — Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Ririen Nadjmi Adhani mendorong penurunan angka stunting (kekerdilan) yang cukup tinggi di kota itu.
“Kami terus mendorong agar angka kekerdilan atau anak yang terhambat pertumbuhan dan perkembangan tubuh di Banjarbaru bisa berkurang,” ujarnya di Kota Banjarbaru, Rabu (25/7/2018).
Kasus kekerdilan di Kota Banjarbaru cukup tinggi seperti wilayah Kecamatan Kecamatan Liang Anggang yang mencapai 24 persen dan Kelurahan Guntung Manggis sekitar 25 persen.
Bahkan, sesuai data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarbaru, persentase kasus ini di wilayah Kecamatan Cempaka lebih tinggi yakni mencapai 51 persen.
“Melihat data itu menandakan angka kekerdilan di Banjarbaru tinggi sehingga kami terus berupaya persentasenya bisa diturunkan sehingga derajat kesehatan masyarakat makin tinggi,” ungkapnya.
Menurut dia, Dinas Kesehatan sudah menyosialisasikan pencegahan kekerdilan terutama di wilayah yang masing tinggi persentasenya dengan sasaran ibu-ibu hamil dan punya anak usia balita.
Ia menekankan pihaknya memahami kesusahan ibu-ibu merawat anak yang masih berusia balita terutama makanan sehingga memengaruhi tumbuhkembang anak-anak di masa pertumbuhannya.
“Kami meminta ibu-ibu hamil agar rajin memeriksakan kandungannya agar bisa mencegah masalah di kemudian hari dan anak-anak balita juga jangan diberi makan mie instan,” pesannya.
Ia menambahkan asupan makanan yang wajib diperhatikan ibu-ibu bagi anaknya harus memenuhi unsur Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) sehingga kesehatan anak selalu terjaga.