Perhatian Pak Harto Kepada Masjid Raya Klaten

Oleh Mahpudi, MT

Pak Harto berbincang dengan warga dan pejabat pemerintah setempat ketika singgah di Rowo Jombor, Krakitan Klaten, pada perjalanan incognitonya pada 22 Juli 1970 – Foto Repro

Sepanjang perjalanan Incognito itu, Pak Harto singgah di sejumlah tempat, antara lain Rowo Jombor, Sumberredjo, Krakitan, Klaten. Di tempat berpemandangan indah itu, Pak Harto mencermati aktivitas pembakaran kapur. Pak Harto juga berhenti dan memeriksa bangunan irigasi yang letaknya tak jauh dari jalan raya di desa Plowangi, Solo. Tak hanya singgah, Pak Harto pun duduk bersama warga, berdialog, serta mendengarkan apa yang ingin mereka sampaikan kepada presidennya.

Pak Harto tak perlu menunggu pulang untuk mengambil keputusan, bila mendapati permasalahan di lapangan. Seperti yang terlihat pada sebuah foto dokumentasi, dimana Pak Harto membuat suatu disposisi langsung di lokasi dengan menggunakan punggung ajudannya, Eddi Nalapraya, sebagai meja landasan untuk menuliskan disposisi atau pun instruksi.

Inilah kendaraan yang ditumpangi Pak Harto selama melakukan Incognito keliling Jawa pada tahun 1970 – Foto Repro

Yang menarik, ketika rombongan memasuki Kota Klaten, Pak Harto melihat rakyatnya tengah bergotongroyong membangun masjid. Pak Harto memerintahkan kendaraannya berhenti. Terlihat, Pak Harto mendatangi mereka, menyaksikan dari dekat proses pembangunan masjid tersebut.

Tim Ekspedisi baru mengetahui, ternyata, masjid yang dimaksud, tiada lain adalah Masjid Raya Klaten. Masjid yang kini berdiri kokoh di tepi Jalan Pemuda, Kota Klaten. Kami menyempatkan singgah dan menunaikan shalat di masjid yang ramai sekali, baik mereka yang tengah beribadah, maupun berkegiatan lainnya.

Lihat juga...