Indonesia Pusat Ekonomi Islam, Mencakup Zakat

Editor: Satmoko Budi Santoso

Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo - Foto: Dok. CDN

Hal ini dapat dipahami karena Indonesia memiliki penduduk muslim terbesar dunia, yaitu 85 persen dari total penduduk di Indonesia sekitar 217 juta penduduk. Sehingga dana zakat dapat dikumpulkan secara optimal dari umat Islam.

“Dana zakat untuk mengurangi kemiskinan dan kelaparan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mengurangi ketimpangan,” jelasnya.

BAPPENAS telah memasukkan SDGs dalam perencanaan lima tahun. Menurutnya, SDGs merupakan kesepakatan global dan menjadi tujuan pembangunan Indonesia. Tentu mewujudkannya diperlukan peran semua pihak tidak hanya pemerintah, tapi juga dukungan nonpemerintah termasuk filantropi dan dunia usaha.

Dia menjelaskan, distribusi zakat di Indonesia disirkulasikan di beberapa sektor ekonomi, pendidikan, dakwah, kesehatan dan sosial. Di antara sektor tersebut, sektor sosial memiliki alokasi tertinggi di tingkat nasional, dengan hampir setengah dari total dana zakat yaitu 41,27 persen atau hampir Rp 1 triliun.

Sebesar 20,35 persen atau hampir Rp 500 miliar dialokasikan untuk sektor pendidikan. Adapun sektor ekonomi 15, 01 persen atau sekitar Rp 340 miliar, dan dakwah 14, 87 persen atau sekitar Rp 330 miliar.

Proporsi terkecil dari distribusi zakat yaitu 8,5 persen atau sekitar 200 miliar dialokasikan di bidang kesehatan.

Bambang mengimbau agar para pemangku kepentingan untuk pelaksanaan SDGs dari sudut pandang Islam yang berdasarkan pada Al Quran, hadis dan pendapat ulama.

 

Lihat juga...