Benahi Mentalitas, Wisatawan Datangi Sikka

Editor: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Membenahi destinasi wisata termasuk sarana, kebersihan dan mentalitas dengan sendirinya juga mempromosikan kekayaan alam yang sudah diberikan Tuhan. Manusia bermental baik harus menjadi poin untuk diperbaiki.

“Pariwisata secara global, wisatawan tidak kita undang pun dia akan datang. Dunia informasi saat ini sudah berkembang pesat. Tapi bagaimana mulai lebih membenahi mentalitas dan cara penanganan terhadap wisatawan, itu yang penting,” tegas Heribertus Ajo, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Sikka, Senin (23/7/2018).

Ada kontroversi dan ironi yang harus dibenahi, tambah Heri, sapaannya. Orang selalu beranggapan wilayah timur Indonesia asri, eksotik, alamiah dan baik. Tetapi kalau sampah ada dimana-mana, maka semua kebanggaan percuma.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah kabupaten Sikka, Heribertus Ajo. Foto : Ebed de Rosary

“Turis naik motor di jalanan tidak merasa aman, turun di airport turis ditarik sana-sini dan harga selalu berubah serta terkesan pemerasan. Ini pasti akan membuat turis malas datang ke Sikka,” ungkapnya.

Kalau kita bercermin dari daerah lain yang menata pariwisatanya secara bagus, sebut Heri, ada rasa aman, familiar, wisatawan dijamu dengan baik dan seluruh dunia mengembangkan aspek itu. Kalau kita tidak mencontoh, maka pasti akan ditinggalkan wisatawan, meski destinasi wisata menarik.

“Sebagian orang yang sudah memberikan kontribusi dengan sikap yang baik, dialah yang sudah mempromosikan pariwisata Flores. Masyarakat kita di masa lalu bersikap ramah, telah berjasa besar sehingga membuat wisatawan datang ke Flores,” tuturnya.

Lihat juga...