Nasi Sodu, Lodeh Khas Situbondo

Editor: Satmoko Budi Santoso

Hal tersebut dikarenakan, nasi sodu lebih cocok dipadukan dengan ikan laut tongkol ketimbang daging. Karena rasa gurih dan asin yang dihasilkan oleh ikan tongkol cocok dengan kekentalan kuah nasi sodu.

Selain itu, Kabupaten Situbondo merupakan salah satu daerah penghasil ikan laut karena sebagian besar wilayahnya adalah merupakan garis pantai yang membentang dari ujung barat hingga ke timur. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyuwangi.

“Di sini ikan laut jauh lebih murah ketimbang daging ayam atau sapi,” imbuh ibu dengan tiga cucu ini.

Setiap hari, warung miliknya selalu ramai dikunjungi oleh ratusan pembeli. Tak jarang, dibutuhkan setidaknya 30 kg beras dalam sehari. Untuk ikan tongkol, dibutuhkan sebanyak 11 kg.

Ibu Kartijo penjual nasi sodu saat melayani pembeli di warung miliknya yang terletak di Desa Awar-awar, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur atau tepatnya di pertigaan pasar kampung menuju ke pelabuhan penyebrangan Jangkar Situbondo.-Foto: Sultan Anshori.

Tongkol yang dipilih adalah tongkol putih. Hal tersebut dipilih karena daging ikan tongkol putih memiliki tekstur daging yang bersih dan enak saat dimakan dibandingkan jenis tongkol lainnya. Warung Ibu Kartijo ini buka dari pukul 5 Subuh hingga pukul 11 siang.

“Untuk satu porsi nasi sodu saya hargai Rp7 ribu rupiah Mas,” pungkas wanita yang sudah memulai usaha sejak 35 tahun silam ini.

Kenikmatan nasi sodu ini ternyata sudah kesohor ke berbagai daerah. Tidak hanya di kalangan masyarakat Situbondo sendiri, bahkan juga terkenal bagi para pecinta kuliner di luar Situbondo.

Lihat juga...