MEMERANGI LEPROPHOBYA (4): MEREKA JUGA PEMBANGUN BANGSA
Oleh: Siti Hardiyanti Rukmana
[su_row][su_column size=”1/2″ center=”no” class=””]

[/su_column] [su_column size=”1/2″ center=”no” class=””][/su_column][/su_row]
Ibu terdiam sebentar, lalu melanjutkan petuahnya:
“Tapi ibu tidak menyalahkan masyarakat, karena mereka tidak tahu kalau kusta itu tidak menular. Yo saiki (sekarang) tugasmu wuk (nak), untuk memberikan penyuluhan pada masyarakat dan membantu pemerintah. Kapan-kapan ibu mau ketemu dengan mereka ya wuk dan ….”
Saya langsung potong ngendikane (pembicaraan) ibu: “Nah ini dia bu, pucuk dicinta ulam tiba. Maksud dalem (saya) sowan (menghadap) ibu mau nyuwun (minta) perkenan ibu untuk membuka Porpentanas. Ibu kerso (mau) ya bu.”
“Porpentanas itu apa?”, tanya Ibu lagi.
“Porpentanas itu, Pekan Olah Raga Bekas Penyandang Kusta Nasional, ibu mau ya untuk memberikan semangat pada mereka, dan juga untuk memberikan contoh pada masyarakat, bahwa yang sudah dinyatakan sembuh dari kusta, walaupun cacat tapi tidak akan menular,”.

Ibu masih bertanya: “Apa ada pengikutnya nanti?”.
Langsung saya jawab : “Banyak Bu. Mereka datang dari hampir seluruh provinsi di Indonesia yang terjangkiti kusta. Pesertanya yang sudah mendaftar banyak kok Bu. Kira kira 1.300 orang lebih. Mereka yang sudah sembuh di daerah masing-masing biasanya mendapat latihan olah raga, untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh mereka,”.
“Banyak juga ya pesertanya. Diadakan di mana?”.