Libur Lebaran, Wisatawan Padati Kawasan Mangrove Sriminosari

Editor: Satmoko Budi Santoso

Jumlah pengunjung ke objek wisata alam mangrove pernah mencapai 3000 orang pada tahun baru 2018 karena tingginya minat akan wisata alam. Sementara, saat libur Lebaran 2018 (1439 H) sejak Lebaran kedua hingga keenam bisa mencapai 5.867 pengunjung dewasa.

Sementara anak-anak tidak dihitung tiket masuk. Lokasi objek wisata Sriminosari semakin dikenal dengan adanya peran media sosial memperkenalkan objek wisata tersebut.

Tiket untuk masuk wisata mangrove sebesar Rp10.000 disebut Sudarmanto terbilang cukup ekonomis karena pengunjung sudah bisa menikmati berbagai fasilitas. Meski kendaraan roda empat tidak bisa sampai ke lokasi dilanjutkan dengan jalan kaki, namun suasana alami melewati area persawahan menjadi daya tarik pengunjung.

Sejumlah warung di rerimbunan pohon mangrove dilengkapi dengan gubuk-gubuk bahkan menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Jalan setapak berupa jembatan bambu menjadi daya tarik wisatawan di antara pohon mangrove [Foto: Henk Widi]
Fasilitas bagi wisatawan untuk menikmati suasana kawasan hutan mangrove melalui alur sungai, pengelola menyediakan speed boat. Speed boat tersebut bisa menikmati suasana vegetasi hutan mangrove yang membentang hingga ke pantai pesisir timur.

Pengunjung cukup membayar Rp5000 untuk naik speed boat melihat suasana alur sungai dengan hijaunya pohon mangrove.

Selama libur Lebaran, omzet dari tiket masuk ke lokasi wisata tersebut bisa mencapai Rp58 juta dan dipergunakan untuk pengelolaan lokasi wisata. Hasil dari penjualan tiket tersebut akan dipergunakan untuk perehaban trek jembatan terbuat dari bambu yang sebagian sudah rusak karena sudah berumur sekitar satu tahun. Sejak awal tahun 2017.

Lihat juga...