ASDP Bakauheni Mulai Berlakukan Sistem Baru Penjualan Tiket

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) cabang Bakauheni, mulai memberlakukan sistem baru penjualan tiket di pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, untuk meningkatkan pelayanan pengguna jasa penyeberangan.
Penanggungjawab pengambilalihan sistem penjualan tiket ASDP Indonesia Ferry, Solikin, menyebut peralihan dilakukan mulai pukul 00.00 WIB, memasuki hari Jumat (1/6/2018). Sejumlah peralatan pendukung untuk peralihan (migrasi) tersebut telah disiapkan, berupa perbaikan toll gate pembelian tiket kendaraan dan tripod turnstile khusus untuk penjualan tiket penumpang pejalan kaki.
Solikin (kiri) penanggungjawab perpindahan sistem tiket dari PT.Mata Pencil Globalindo ke PT.ASDP Indonesia Ferry cabang Bakauheni dan Anton Murdianto (kanan) GM ASDP Indonesia Ferry cabang Bakauheni [Foto: Henk Widi]
Pemberlakuan sistem penjualan tiket yang semula dikelola oleh PT. Mata Pensil Globalindo (MPG) selaku pihak ketiga yang bergerak di bidang penyediaan jasa perkapalan dan pelabuhan, sejak beberapa tahun terakhir kini dikelola langsung oleh PT.ASDP Indonesia Ferry.
Menurut Solikin, pemberlakuan sistem tidak mengganggu pelayanan bagi pengguna jasa penyeberangan, baik pejalan kaki maupun pengguna kendaraan. Sejumlah operator penjualan tiket pejalan kaki dan kendaraan tetap disiagakan mempergunakan sejumlah tenaga kerja yang semula merupakan pekerja dari PT. MPG.
“Berakhirnya kontrak kerja Mata Pensil Globalindo dalam sistem penjualan tiket elektronik akan dipegang langsung oleh PT. ASDP Indonesia Ferry, sehingga pelayanan akan bisa maksimal,” terang Solikin, saat dikonfirmasi Cendana News, Jumat (1/6/2018).
Penggunaan sistem baru menggantikan sistem baru tersebut, kata Solikin, akan digunakan untuk meningkatkan pelayanan dan pengawasan. Sistem pelayanan dalam penjualan tiket akan terus ditingkatkan, terutama bagi pengguna jasa yang akan menyeberang dari pulau Sumatera menuju ke Pulau Jawa.
Penggunaan sistem tersebut merupakan bagian dari peningkatan kualitas layanan pada sistem penjualan tiket.
General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Bakauheni, Anton Murdianto, menyebut migrasi sudah dipersiapkan beberapa hari sebelumnya. Sejumlah banner dipasang untuk informasi kepada pengguna jasa pelayaran, khususnya kendaraan yang akan membeli tiiket. Sebab, sejumlah fasilitas yang merupakan milik PT. MPG akan dilepas dan digantikan dengan alat yang dimiliki oleh PT. ASDP Bakauheni.
Selama peralihan tersebut, sejak Kamis (31/5/2018) malam, mulai pukul 23.30 WIB, petugas ASDP mengarahkan penjualan tiket ke loket sementara. Tujuh loket sementara bahkan disiapkan untuk migrasi sistem penjualan tiket yang baru dengan operator yang telah disediakan.
Menurut Anton Murdianto, butuh waktu maksimal tiga hari untuk penggunaan loket tiket sementara, dan akan menggunakan gerbang loket penjualan tiket yang sudah ada dengan sistem baru.
“Sistem baru ini tidak mempengaruhi harga tiket yang dijual, bahkan penumpang akan lebih mudah, karena mengetahui golongan tiket yang dibeli,” terang Anton Murdianto.
Migrasi penggunaan sistem penjualan tiket tersebut, kata Anton Murdianto, juga tidak akan berpengaruh pada tenaga kerja. Sesuai dengan masa kontrak yang sudah habis bagi para tenaga kerja PT. MPG, sejumlah petugas penjualan tiket kendaraan masih akan diberdayakan.
Ia memastikan, sekitar 95 persen tenaga kerja yang merupakan bagian tenaga kerja PT. MPG akan tetap diberdayakan untuk menjadi pekerja yang dikelola oleh vendor di bawah pengelolaan PT. ASDP Indonesia Ferry.
Perubahan sistem tersebut, katanya, bertujuan untuk memberi pelayanan maksimal bagi pengguna jasa penyeberangan. Perbaikan sistem penjualan tiket kendaraan, penumpang pejalan kaki diharapkan tidak akan mengganggu bagi penumpang, karena besaran tarif saat diberlakukan sistem tersebut tidak ada perubahan dan masih berlaku tarif lama.
Selain peralihan sistem penjualan tiket yang semula dilakukan oleh PT. Mata Pensil Globalindo, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) juga dilakukan dengan perpanjangan kontrak sejumlah pekerja.
Perpanjangan kontrak tersebut dimulai dengan melakukan sejumlah tes administratif dan tes kesehatan bagi sejumlah pekerja di lingkungan ASDP Bakauheni.
Pantauan Cendana News, sejumlah pekerja terlihat melakukan tes urine dan rangkaian tes kesehatan sebagai syarat perpanjangan kontrak di lingkup pelabuhan Bakauheni.
Lihat juga...