NEW YORK – Sayap bantuan PBB, mengatakan, 66.000 orang telah kehilangan tempat tinggal dan korban jiwa di kalangan warga sipil terus dilaporkan akibat babak paling akhir konflik yang meningkat di Suriah Selatan.
“Kebanyakan orang yang kehilangan rumah dilaporkan menyelamatkan diri derah Dara’a Timur ke arah perbatasan Jordania. Banyak di antara mereka masih terdampar di daerah gurun, tanpa akses ke bantuan kemanusiaan”, kata Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Setidaknya, 13.000 orang telah menyelamatkan diri menuju Gubernuran Quneitra, dan ratusan orang lagi dilaporkan telah menyelamatkan diri ke daerah yang dikuasai pemerintah di Gubernuran As-Sweida, tambah OCHA.
Lembaga PBB itu memperkirakan, jumlah orang Suriah yang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka akan terus bertambah sementara permusuhan berlangsung terus, kata Xinhua –yang dipantau di Jakarta, Jumat (29/6/2018) siang.
Mengenai korban jiwa, OCHA mengatakan, setidaknya 29 warga sipil telah dilaporkan tewas akibat serangan yang berasal dari darat dan serangan udara pada Rabu, dan tak kurang dari 50 orang dilaporkan telah tewas sejak 17 Juni.
Meskipun jalur yang dulu digunakan oleh rombongan antar-lembaga lintas-perbatasan dari Jordania masih terbuka, rombongan yang direncanakan dalam dua hari belakangan ini ditunda akibat permusuhan yang berkecamuk dan keprihatinan mengenai keselamatan.
OCHA berjanji, bahwa PBB memantau situasi dengan seksama dan rombongan itu akan melanjutkan perjalanan segera setelah situasi keamanan memungkinkan. (Ant)