Pengalaman Posdaya Bahari Hadapi Peminjam Uang yang Kabur
Editor: Satmoko
PADANG – Persoalan yang dihadapi di dalam kehidupan bermasyarakat terbilang beragam. Seperti halnya yang dihadapi oleh Posdaya Bahari, yang berada di Kelurahan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, dalam memberikan pinjaman modal usaha.
Berdasarkan keterangan dari Ketua Posdaya Bahari Dewi Anggriani, Posdaya Bahari yang tinggal di kawasan pantai dan memiliki anggota atau penikmat Tabur Puja sebagian besar adalah nelayan.
Secara karakter dan kondisi ekonomi, untuk menghadapi para nelayan sangat berbeda dengan menghadapi masyarakat yang memiliki usaha di bidang lainnya, seperti berdagang, bertani, ataupun usaha rumahan.
Hal demikianlah yang membuat Posdaya Bahari memiliki tantangan tersendiri untuk menciptakan masyarakat yang benar-benar memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Namun kenyataannya, persoalan itu datang juga bagi Posdaya Bahari.
Dewi menceritakan hadirnya Tabur Puja di Posdaya Bahari telah memberikan kemudahan bagi masyarakat prasejahtera untuk mendapatkan pinjaman modal usaha. Bahkan persyaratan untuk mendapatkan pinjaman modal usaha terbilang sangat mudah.
Akan tetapi kemudahan persyaratan pinjaman modal usaha yang diberikan oleh Tabur Puja, tidak dimanfaatkan sebagai mungkin, tapi malah tidak mempertanggungjawabkan dari apa yang telah dibantu oleh Tabur Puja.
“Baru-baru ini, ada dua orang yang telah mendapat pinjaman dari Tabur Puja. Setelah dananya diterima, lalu kabur dan hilang entah ke mana,” katanya, Sabtu (26/5/2018).
Ia menyebutkan, telah berupaya mencari pihak keluarga yang bisa bertanggungjawab atas uang yang telah lenyap itu, namun tidak ada pihak mana pun yang bersedia untuk membayarkan uang tersebut.