Kendalikan Inflasi, BI Balikpapan Gandeng Lembaga Dakwah

Editor: Mahadeva WS

BALIKPAPAN – Bank Indonesia (BI) Balikpapan menggandeng Lembaga Dakwah Islamiyah setempat untuk melakukan sosialisasi bijak berbelanja kepada masyarakat. Hal itu menjadi bagian dari upaya menjawab tantangan kenaikan harga dan mengantisipasi fenomena kepanikan masyarakat jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2018.

Kepala Kantor Perwakilan BI Balikpapan Suharman Tabrani menjelaskan, mencermati historis inflasi menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri,  daerah yang dikenal sebagai kota minyak ini akan menghadapi tantangan kenaikan harga pada beberapa komoditas. “Inflasi bulanan kota menjelang Ramadhan 2017 mencapai 1,38 persen atau lebih tinggi dari Kaltim sebesar 0,98 persen dan nasional sebesar 0,69 persen,” katanya disela Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Kamis (3/5/2018).

Kendati di 2017 tingkat inflasi jelang Ramadhan tergolong tinggi, Suharman menyebut jika dibandingkan dengan kondisi 5 tahun terakhir inflasi bulanan menjelang Ramadhan mencapai 1,73 persen.

Untuk itudalam mengendalikan ekspektasi inflasi 2018 Bank Indonesia kembali bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan menggelar kegiatan ulama peduli inflasi. “Dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan seruan bersama tentang bijak belanja / konsumsi kepada masyarakat Balikpapan selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1439 Hijriyah dan Pemerintah Kota Balikpapan,” paparnya.

Melalui kegiatan penandatanganan seruan bersama tersebut, para ulama dapat turut aktif mensosialisasikan himbauan bijak berbelanja. Kesadaran mengenai inflasi dapat disampaikan kepada komunitasnya melalui tausiyah-tausiyah selama bulan Ramadhan. “Seruan bersama ini harapannya dapat mengendalikan inflasi sebagai salah satu upaya yang dilakukan,” tandasnya.

Lihat juga...