Indonesia Jajaki Kerja Sama Maritim dengan Senegal
Kepada Senegal dijelaskan bahwa aplikasi marineM dapat mengatur lebih dari 500 lalu lintas kapal per hari di pelabuhan, secara optimal dan dapat mengurangi biaya operasional secara signifikan.
Pelabuhan di bawah PT. Pelindo II, yang merupakan pelabuhan ke-4 tersibuk dunia, dan beberapa pelabuhan di Singapura, Inggris dan Shanghai telah menggunakan aplikasi marineM tersebut.
Delegasi juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki sekitar 2.200 pilot maritim.
Dubes Mansyur juga menawarkan kerja sama penggunaan jasa pilot maritim dari Indonesia untuk mengatasi kekurangan pilot di pelabuhan otonom Dakar.
“Senegal saat ini memiliki 14 pilot maritim aktif dan akan mendirikan akademi maritim, maka usulan kerja sama pilot maritim merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan Indonesia, baik dalam hal pelatihan maupun kontrak pilot maritim,” ujar Dubes Mansyur.
Aboubacar S. Beye menyambut baik dan tertarik dengan penawaran kerja sama aplikasi marineM tersebut.
Pihaknya akan menindaklanjuti hasil pertemuan dan segera menyampaikan spesifikasi pelabuhan Dakar untuk disesuaikan dengan aplikasi tersebut. Senegal dipilih sebagai tuan rumah Konferensi ke-24 IMPA karena dinamika pelabuhan dan posisi strategisnya sebagai hubungan maritim di Afrika Barat.
Konferensi IMPA yang diselenggarakan dua tahun sekali pertama kali dilaksanakan di London (2012), disusul Panama (2014), Seoul (2016), dan Dakar (2018).
Pada Konferensi ke-24 IMPA, Indonesia mendeklarasikan sebagai tuan rumah IMPA ke-6 di Bali tahun 2022, setelah Meksiko tahun 2020. (Ant)