BALIKPAPAN – Realisasi ekspor melalui Kota Balikpapan pada triwulan I 2018 hingga kini masih didominasi oleh industri batu bara, yakni sebesar USD 578 juta lebih.
Disusul oleh komoditi CPO/Palm Oil sebesar USD 147 juta lebih. Komoditi ekspor lainnya yang dikeluarkan melalui Kota Balikpapan Senipah Condensate, plywood dan fresh fish, sehingga realisasi ekspor pada triwulan I 2018 Kota Balikpapan mencapai USD 746 juta.

Menurut Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Balikpapan, Philipus Rimpa, komoditas ekspor yang dikirim melalui Balikpapan membutuhkan Certificate of Origin sebagai bukti, bahwa produk benar dari Indonesia, khususnya Balikpapan. Sehingga, produk dari Balikpapan itu bukan hanya dari Balikpapan, tetapi juga dari daerah di Kalimantan Timur.
“Dikeluarkan oleh Dirjen Perdagangan Luar Negeri. Ini yang membuktikan, bahwa benar produk Indonesia, Balikpapan. Karena mereka menginginkan kejelasan asal barang ekspor melalui Balikpapan,” ucapnya, di ruang kerjanya, Selasa (15/5/2018).
Menurutnya, realisasi pertumbuhan nilai ekspor Kota Balikpapan, setiap tahun mengalami peningkatan, kendati pada 2013 silam industri batu bara sempat mengalami penurunan harga.
Namun, kenyataannya setiap tahun pertumbuhan nilai ekspor melalui Balikpapan tetap tumbuh, meski tak signifikan.
“Ekspor Kota Balikpapan pada 2017 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 0,13 persen, dengan realisasi sebesar USD 2,5 miliar. Dan, tahun 2016 sebesar 0,47 persen,” terang Philipus.