Roma Menolak Menyerah Pada Barcelona

ROMA – AS Roma menolak untuk menyerah kepada Barcelona di perempat final Liga Champions Eropa. Meski untuk menjalani leg kedua yang akan digelar Selasa (10/4/2018), Roma menghadapi defisit tiga gol.

Pelatih Eusebio Di Francesco merujuk kemenangan pada partai grup 3-0 mereka atas Chelsea. Kemenangan tersebut diperoleh saat Dia bersikeras Roma masih bisa pulih dari kekalahan 4-1 pekan lalu. Meskipun tercatat sejarah, lawan yang harus dihadapi saat ini berbeda.

Namun Francesco mengatakan, pihaknya perlu menunjukkan lebih banyak tipu muslihat dan sinisme daripada yang mereka lakukan baru-baru ini. “Mengapa tidak percaya sampai akhir dan berharap kita bisa mencapai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya? Kita tertinggal tiga gol, jadi ini benar-benar sulit, tapi kita punya kewajiban untuk mencoba,” kata Francesco, Senin (9/4/2018).

Roma disebutnya sedang melawan mesin, sehingga harus bermain dengan semangat, hati dan keyakinan sampai peluit akhir. Hal tersebut disebutnya dibutuhkan jika Roma ingin melakukan dan mendapatkan hal yang tak terpikirkan sebelumna. “Kadang-kadang, kita kekurangan keterampilan dan tipu muslihat yang Anda butuhkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Saya selalu ingin melihat jumlah sinisme yang tepat dari tim,” tandasnya lebih lanjut.

Roma telah mencapai perempat final tiga kali. Hanya saja dua kekalahan terakhir mereka didapatkan dari Manchester United pada 2007 dan 2008. Satu-satunya waktu bagi Roma bisa melangkah lebih jauh adalah kala Piala Eropa lama di 1984 saat mereka mengalahkan Dynamo Berlin dan kemudian kalah di final oleh Liverpool.

“Kami sering berbicara tentang mentalitas kemenangan, tetapi kami tidak banyak menang di klub ini, jadi secara historis kami belum benar-benar memilikinya. Kamu menciptakan mental kemenangan melalui rasa memiliki, identitas, kerja yang konsisten dan menempel dekat dengan lingkunganmu. Kekuatan Barca telah dibangun selama bertahun-tahun, itu tidak terjadi dalam semalam,” tambahnya.