Ramadan Belum Tiba, Pohon Aren Mulai Dibeli

Editor: Satmoko

LAMPUNG – Sejumlah petani pemilik pohon aren (Arenga pinnata) penghasil kolang kaling di wilayah Kecamatan Sragi Lampung Selatan mulai mendapat berkah.

Pasalnya sejumlah produsen kolang kaling mulai berburu pohon tersebut untuk pembuatan bahan baku kolak, campuran es buah dan manisan.

Rian (36) warga desa Mandalasari Kecamatan Sragi mengaku memiliki sebanyak sepuluh batang pohon aren. Tanaman liar tersebut hidup di tepi sungai dan lahan sawah yang dimiliki sebagian sengaja ditanam di kebun sebagai pencegah longsor.

Rian menyebut dari sebanyak 10 batang aren tersebut sebagian mulai berbuah muda menunggu proses menua. Buah yang tidak mengenal musim tersebut kerap dibeli oleh produsen kolang kaling dan semakin banyak diburu sebelum bulan Ramadan. Pembeli disebutnya kerap memberi uang panjar atau uang muka sembari menunggu proses buah tua sebelum dipanen.

Buah kolang kaling menunggu proses panen sebagai bahan baku campuran pembuatan kolak dan es buah saat Ramadan [Foto: Henk Widi]
“Pemberian uang panjar dilakukan untuk pembelian sistem tebas. Artinya pembeli hanya membeli buahnya saja bukan pohon dengan estimasi bisa dipanen sepekan sebelum bulan Ramadan,” terang Rian, salah satu warga desa Mandalasari Kecamatan Sragi, pemilik pohon aren saat ditemui Cendana News, Sabtu (7/4/2018).

Rian menyebut, harga pohon aren yang berbuah akan disesuaikan dengan jumlah janjang atau tandan yang dihasilkan. Satu janjang buah aren dengan ratusan buah  pada tahun ini dibeli dengan harga Rp50.000. Satu pohon dengan lima janjang dibeli oleh produsen kolang kaling seharga Rp250.000. Rian menyebut telah menerima uang panjar Rp100.000 dan sisanya akan dilunasi saat proses pemanenan.

Lihat juga...