Psikolog: Cuaca dan Makanan Bisa Sebabkan Depresi
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA — Penyakit depresi ternyata bisa dipengaruhi oleh cuaca dan makanan sebagai faktor eksternal. Karena itu, orang-orang yang mengalami depresi disarankan untuk memperhatikan jenis makanan yang mereka makan dan mulai beralih ke gaya hidup sehat.
“Cuaca sangat mempengaruhi mood, contoh paling nyata adalah winter blues, ketika orang-orang tinggal di negara yang memiliki musim salju,” ujar psikolog lulusan UGM dan Co-Founder Startup Consulife, Regisda Machdy Fuadhy, S.Psi., M.Sc., saat menjadi pembicara Pijar Psikologi Talks bertajuk “23 Kacamata Depresi”, belum lama ini.
Nuansa yang gloomy dan ketiadaan matahari yang mengekstrak vitamin D juga berpengaruh terhadap mood seseorang. Layaknya cuaca, makanan juga berpengaruh besar terhadap depresi.
“Makanan yang overcooked dan minim nutrisi membuat probiotik di dalam usus tidak mendapatkan zat yang dibutuhkan untuk memproduksi serotonin, hormon yang membuat kita senang,” paparnya.
Pola hidup modern yang serba cepat dengan ratusan stressor (penyebab stress) setiap harinya juga membuat semakin banyak orang rentan dengan depresi.
Regis menegaskan, bahwa yang terkena depresi semakin banyak, namun yang mencari pertolongan rasanya tidak bertambah. “Banyak orang takut dengan stigma, bahwa orang depresi adalah orang yang lemah, tidak kuat menghadapi cobaan hidup dan jauh dari Tuhan. Akhirnya, mereka bungkam, diam dan tak mencari pertolongan,” tuturnya.
Regis menyebutkan, depresi juga berisiko mematikan, sama seperti halnya penyakit fisik. Karana itu, bagi yang merasa terkena depresi bisa langsung berkonsultasi dengan psikolog.
“Sudah saatnya kita memahami depresi lebih dalam. Mengenali gejalanya, agar kita mampu menolong orang terdekat yang membutuhkan” tambahnya.