Pemkab Inhil Jelaskan Soal Anjloknya Harga Kelapa
TEMBILAHAN – Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, memberikan klarifikasi terkait anjloknya harga kelapa di hadapan ratusan mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi.
Asisten II bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Inhil Afrizal menjelaskan, turunnya harga kelapa saat ini merupakan imbas dari mekanisme pasar yang terjadi.
“Bukan keinginan kita, ada mekanisme pasar. Fluktuasi harga kelapa itu ditentukan oleh permintaan dan penawaran dari komoditas kelapa itu sendiri,” kata Afrizal.
Berdasarkan laporan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Inhil, Afrizal mengatakan di pasar dunia, harga memang sedang mengalami penurunan. Lebih lagi, saat ini, Thailand selaku produsen dan ekportir komoditas kelapa tengah memasuki masa panen.
“Kondisi saat ini, permintaan berkurang. Tapi, hari ini tadi, informasi terbaru yang saya dapat harga kelapa tipe A sudah mulai merangkak naik pada level Rp 1.800. Artinya ini sudah ada pergerakan ke arah yang positif bagi petani kelapa kita,” ungkap Afrizal.
Sebagai langkah proaktif, Pemerintah Kabupaten Inhil melalui instansi terkait telah melakukan pemantauan ke lapangan, khususnya kepada para pedagang pengumpul kelapa.
Dari hasil pemantauan, memang harga komoditas kelapa sedang mengalami penurunan.
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa yang berasal dari beberapa elemen organisasi kemahasiswaan menuntut peran Pemerintah dalam pengambilan kebijakan stabilisasi harga.
Menurut para demonstran, harga kelapa saat ini sangat memprihatinkan, bahkan cenderung menyengsarakan masyarakat yang berprofesi sebagai petani kelapa.
Sebagaimana yang terlihat pada saat aksi demonstrasi berlangsung, para demonstran berusaha merangsek masuk ke Kantor Bupati untuk menemui Penjabat Bupati Kabupaten Inhil, Rudyanto. Namun sayangnya, Penjabat Bupati Kabupaten Inhil, Rudyanto tidak dapat ditemui karena sedang dalam perjalanan dinas ke luar kota. (Ant)