Pelajar Asal Babel di China tak Terpengaruh Isu Komunisme

Ilustrasi -Dok: CDN

BEIJING – Isu komunisme tidak memengaruhi minat para siswa SMA Negeri 1 Gantung, Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung, untuk melanjutkan studi ke negara China.

“Sama sekali isu itu tidak memengaruhi keinginan anak didik kami. Makanya, kami tidak ragu mendukung anak didik kami melanjutkan pendidikan di sini,” kata Kepala SMA Negeri 1 Gantung Sabarudin, di Beijing, China, Kamis (5/4/2018).

Ia dan anak didiknya mengaku mendengar adanya isu dari media massa di Indonesia, bahwa para pelajar asal Indonesia di China mendapatkan pelajaran ideologi komunis.

“Kalau terpengaruh isu itu, kami tidak akan ke sini,” ujarnya di sela-sela mendampingi anak-anak didiknya mengunjungi Negeri Tirai Bambu selama sepekan itu.

Sabarudin yang mengajar bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan itu mengemukakan, bahwa komunisme perlu dipelajari, namun tidak untuk diamalkan.

“Bagi saya sebagai tenaga pengajar, komunisme perlu dipelajari sebagai ilmu pengetahuan, tapi tidak untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia,” kata Sabarudin.

Menurut dia, sistem pendidikan di China sudah sangat maju. Karena itu, dia tidak khawatir anak didiknya belajar di negara berpenduduk terbesar di dunia yang berdiri sejak 5.000 tahun yang lalu itu.

“Pendidikan di China menurut hemat saya, aman, murah, dan memiliki prospek,” kata pemimpin lembaga pendidikan yang berhasil melahirkan penulis kenamaan Andrea Hirata dan sekolah itu pun dikenal karena menjadi latar cerita dari novel berjudul “Sang Pemimpi” yang juga diangkat ke layar lebar itu.

Sabarudin bersama anak didiknya selama di Beijing pada 1-6 April 2018 itu berkesempatan mengunjungi Kedutaan Besar RI. Mereka juga bertemu para pengurus Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) untuk mendapatkan informasi mengenai sejumlah perguruan tinggi di China yang bakal menjadi tujuan pendidikan anak didiknya selepas SMAN 1 Gantung. (Ant)

Lihat juga...