Nasi Kucing Angkringan Hadirkan Kerinduan Yogyakarta di Jalinsum

Editor: Satmoko

LAMPUNG – Nasi kucing atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan sego kucing merupakan menu kuliner yang kerap ditemui di Yogyakarta, Semarang dan Surakarta.

Pernah mengunjungi Yogyakarta dan mencicipi kuliner sego kucing, membuat Dahlan Berti Luhur dan istrinya Nina Lestari terkesan dengan angkringan yang menjual nasi kucing. Selanjutnya Dahlan mulai membuat nasi kucing bersama sang istri dan membuka angkringan Mas Blangkon untuk ciri khas Yogyakarta.

Dahlan menyebut porsi nasi kucing disajikan dengan porsi sedikit ditambah sambal orek terdiri dari ikan teri, tempe, kacang dan ditambah sate jeroan ampela, sate telur puyuh. Sesuai dengan penyajian nasi kucing yang kerap disajikan dalam bungkus daun pisang, Dahlan menggantinya dengan kertas nasi. Selain lauk berupa sambal orek ia juga kerap menambahkan menu telur bacem, ayam bacem dan mentimun.

Dahlan Berti Luhur menyiapkan menu nasi kucing yang dipesan pelanggan di angkringan Mas Blangkon Jalinsum KM 76 Lampung Selatan [Foto: Henk Widi]
“Aslinya masakan Jawa cenderung manis, sementara rasa pedas disukai orang Sumatera sehingga untuk sambalnya ditambah dengan cabai rawit, tambahan rasa pedas juga bisa dinikmati dalam lauk bakso jeder yang kami sediakan,” terang Dahlan Berti Luhur, pengelola Angkringan Mas Blangkon, penyedia menu nasi kucing di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) KM 76 Penengahan, saat ditemui Cendana News baru-baru ini.

Nasi kucing yang menyesuaikan lidah orang Sumatera disebutnya sesuai dengan lokasi tempat berjualan. Proses pembuatan nasi kucing diakuinya terbilang sederhana karena tidak memerlukan bahan yang cukup banyak.

Lihat juga...