Harga Kacang Panjang Anjlok, Petani Enggan Menjual
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA – Sejumlah petani kacang panjang di Kabupaten Kulonprogo, memilih tak menjual hasil panen mereka. Hal itu disebabkan anjloknya harga jual kacang panjang di tingkat petani saat ini.
Salah seorang petani di Dusun Kaligintung, Temon, Kulonprogo, Winaryo Riyadi, menyebut harga jual kacang panjang saat ini turun drastis dari biasanya. Satu kilogram kacang panjang hanya dihargai Rp2.000. Padahal, harga sebelumnya mencapai Rp4.000-5.000 per kilogramnya.
“Harga jual saat ini murah sekali. Dari petik satu ikat hanya dihargai Rp1.000. Sekilo hanya sekitar Rp2.000,” katanya, Selasa (3/4/2018).
Harga jual yang rendah tersebut, membuat Winaryo memilih mengkonsumsi sendiri kacang panjang hasil panen lahan pertaniannya tersebut. Ia juga kerap membagi-bagikan kancang panjang hasil panen itu ke sejumlah tetangga maupun sanak saudara.
“Daripada dijual murah, lebih baik dikonsumsi sendiri dan dibagikan tetangga,” katanya.
Selain menanam tanaman pokok seperti padi, sejumlah petani di wilayah Kulonprogo memang kerap menanam berbagai jenis sayur-sayuran termasuk kacang panjang.
Tanaman sayur ini biasa ditanam di sela tanaman utama padi, pada pematang sawah yang kosong. Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka juga biasa menjual hasil sampingan itu ke sejumlah pasar tradisional di sekitar desa.