Ekspor Kriya Indonesia Tembus 776 Juta Dolar AS
JAKARTA – Nilai ekspor dari produk kriya nasional di 2017 mencapai 776 juta dolar AS. Jumlah tersebut, naik dibandingkan 2016 yang hanya sebesar 747 juta dolar AS.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut, dalam pengembangan industri nasional, industri kerajinan merupakan salah satu prioritas yang menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dan berdaya saing global.
Penyelenggaraan Inacraft yang tahun ini diikuti 1700 pelaku usaha, merupakan potensi yang baik bagi upaya memacu perekonomian secara inklusif atau melibatkan masyarakat banyak. “Industri kerajinan tangan atau handicraft merupakan salah satu sektor kekuatan ekonomi bangsa kita. Apalagi, banyak anak muda terlibat dan menghasilkan produk menarik,” ujarnya, Sabtu (28/4/2018).
Kekuatan industri kerajinan nasional terletak pada sumber bahan baku alami yang melimpah. Keberadaanya didukung oleh keragaman corak dan keahlian perajin yang sudah membudaya. Selain itu, pelaku industri kerajinan juga tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia dengan jangkauan pasar yang terus meningkat.
Guna meningkatkan kinerja industri kerajinan di Tanah Air, Kementerian Perindustrian memiliki berbagai program yang telah dijalankan. Diantaranya peningkatan kemampuan sumber daya manusia serta mendorong penggunaan teknologi terkini dalam upaya menciptakan kreativitas dan inovasi produk.
“Contohnya, kegiatan itu dilakukan di Bali Creative Industry Center (BCIC), sebagai salah satu pusat inovasi yang dimiliki oleh Kemenperin untuk membangun ekosistem industri kreatif. BCIC menjadi pusat pengembangan riset teknologi, desain, seni, budaya dan inovasi agar menjadi komunitas kreatif yang unggul. Banyak generasi muda yang kumpul sehingga bisa buat regenerasi perajin,” tamba Airlangga.