Menaikan Suku Bunga Menjawab Persoalan Kurs

Menko Perekonomian, Darmin Nasution. -Dok: CDN

SINGAPURA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, upaya menaikkan suku bunga acuan dapat dianggap sebagai jawaban atas persoalan kurs atau nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS.

“Jadi kalau Bank Indonesia bilang kita tidak akan menghindar, tidak menutup peluang untuk menaikan suku bunga kalau perlu, ya memang jawabannya kira-kira itu,” kata Darmin Nasution di sela-sela acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-32 ASEAN di Singapura, Sabtu (28/4/2018).

Situasi perkembangan global khususnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang diprediksi semakin membaik, memberikan dampak yang luas termasuk terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Terkoreksinya nilai kurs rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa waktu terakhir berawal dari prediksi pertumbuhan ekonomi AS yang semakin membaik tersebut.

Oleh karena itu Darmin menekankan, perlunya ada adjustment dari pihak Indonesia untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi tersebut. “Ya memang perlu, kalau dibiarkan kurs seperti ini, itukan bukan Pilihannya membiarkan kurs atau bunga yang bergerak itu namanya adjustment, kesetimbangan baru namanya,” katanya.

BI sudah menyatakan tidak menutup ruang untuk menaikkan suku bunga acuan BI rate. Darmin menegaskan kenaikan suku bunga acuan yang berkisar 0,25 bps saja tidak akan berpengaruh terhadap target-target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah ditetapkan sebelumnya.

“Enggak akan banyak, di Amerika naiknya, 0,25 bps saja itu. Justru dampaknya akan kurang baik kalau dibiarkan kurs yang bergerak,” pungkasnya. (Ant)

Lihat juga...