Dwi Lily Indayani Kembangkan Seni Menanam “Kokedama”
Editor: Irvan Syafari
MALANG — Seiring perkembangan jaman, dunia pertanian khususnya pertanian tanaman hias di Indonesia juga ikut berkembang. Berbagai inovasi turut dikembangkan untuk menunjang keindahan dan meningkatkan nilai jual tanaman hias.
Salah satu inovasi pertanian yang kini mulai dikembangkan di Indonesia adalah teknik “Kokedama” yang merupakan seni menanam asal Jepang.
“Koke sendiri sebenarnya memiliki makna lumut atau moss, sedangkan dama bermakna bola. Sehingga jika diartikan “Kokedama” memiliki arti bola tanah yang ditutupi lumut yang digunakan sebagai media hidup tanaman hias,” jelas pemilik Creative Kokedama, Dwi Lily Indayani, kepada Cendana News, Senin (2/4/2018).
Lebih lanjut, wanita yang juga merupakan alumnus Universita Della Calabria Italy ini mengaku mulai menekuni dunia Kokedama sejak tahun 2017 lalu. Ketertarika pada Kokedama diawali dari keinginannya untuk mencari inovasi baru di dunia urban garden.
“Awalnya saya ingin mencari inovasi baru urban garden dan ternyata pilihan saya jatuh pada Kokedama,” akunya. Jadi dengan teknik Kokedama, tanaman tidak hanya dikemas dalam bentuk pot saja, tetapi juga bisa dikemas dalam bentuk Kokedama sehingga bisa lebih bersih dan higienis serta bisa ditaruh di mana saja, sebutnya.
Menurutnya untuk membuat Kokedama tanaman hias tidak terlalu sulit. Hanya membutuhkan ketelatenan dan pengetahuan mengenai tanaman apa saja yang cocok ditanam dengan metode Kokedama.
Jika di daerah asalnya (Jepang) Kokedama banyak menggunakan lumut sebagai pembungkus media tanamnya, berbeda dengan Lily yang lebih memilih berinovasi dengan memanfaatkan sabut kelapa sebagai pembungkus media tanam.