BUMDes Desa Klaten-Lamsel Kembangkan Wardes
Editor: Koko Triarko
Permintaan yang tinggi akan jasa fotokopi juga membuat pengurus mengusulkan untuk melakukan modal penyertaan, dan semakin menambah aset Wardes yang sudah mendapat modal awal bersumber dari DD berupa bangunan pada 2016 senilai Rp15 juta.
Modal tambahan pada 2017 dialokasikan untuk penambahan barang-barang yang akan dijual, dominan berupa alat tulis kantor senilai lebih dari Rp5 juta. “Pengurus melakukan pendataan permintaan barang yang kerap dibeli dan modal belanja dialihkan, agar ada perputaran modal,” terang Sumarno.
Selain menambah modal seiring dengan omset harian yang rata-rata bisa lebih dari Rp1 juta, perkembangan Wardes juga mulai terlihat stabil. Pada akhir 2017, penjualan sembako serta barang yang sulit terjual dialihkan ke alat tulis kantor.
Alat tulis kantor menjadi pilihan melengkapi alat pencetakan, komputer seiring tingginya permintaan masyarakat. Permintaan masyarakat akan jasa pencetakan seiring dengan banyaknya program pemerintah yang menjangkau masyarakat.
Program tersebut di antaranya program nasional agraria (Prona), bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) serta sejumlah program lain yang membutuhkan fotokopi dokumen warga.
Keberadaan enam sekolahdari TK, SMP, SMA, juga membuat permintaan akan alat tulis dan peralatan sekolah meningkat. “Kami sepakat untuk pengembangan usaha mengajukan modal penyertaan dari dana desa di pertengahan tahun ini,” terang Sumarno.
Usaha jasa pencetakan, laminating dan penjualan alat-alat tulis disebutnya akan dikembangkan dengan penambahan satu unit mesin fotokopi. Satu unit mesin fotokopi yang sudah dibeli seharga Rp25 juta akan ditambah satu unit pada tahun ini, bersumber dari modal penyertaan Bumdes.