BI Bantu Petani Kembangkan Cabai Rawit di Sumba

Ilustrasi.-Foto: Dokumentasi CDN

KUPANG — Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Nusa Tenggara Timur mengembangkan klaster binaan cabai rawit di Desa Kadi Wanno Kecamatan Wewewa Timur Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) di lahan seluas 12 hektare.

“Untuk membantu mencegah kenaikan harga kebutuhan pokok salah satunya harga Cabai, BI NTT berusaha membantu para petani Cabai di Sumba Barat Daya(SBD) untuk mengembangkan cabainya agar bisa berkembang dengan baik,” kata Analis Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Wilayah BI NTT Ferry Adhi Wibowo di Kupang, Jumat.

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan minimnya pasokan cabai dari wilayah NTT, untuk memenuhi kebutuhan pasaran di provinsi berbasis kepulauan itu.

Ferry mengatakan hingga kini dari 12 hektare yang dikembangkan itu, lahan yang baru direalisasikan baru mencapai tujuh hektare dan menurutnya akan terus berlanjut.

Untuk 2018, penanaman perdana bibit cabai rawit itu sudah dilaksanakan pada awal April lalu yang dihadiri oleh Kepala Perwakilan BI NTT Naek Tigor Sinaga.

Kelompok tani yang dibentuk oleh BI itu terdiri dari 80 petani yang tergabung dalam empat kelompok tani.

Ia menambahkan kluster cabai rawait dibina oleh Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT dipersiapkan untuk menjadi sentral cabai merah di NTT.

Lebih lanjut Ferry yang juga adalah Asisten Manager Kantor Perwakilan Wilayah BI NTT itu mengatakan bahwa pertama kali BI mengembangkan kluster petani cabai ini pertama kali diluncurkan pada 2017 lalu.

Hasilnya cukup memuaskan, karena pada akhir 2017 lalu, para pedagang dari Bima, Nusa Tenggara Barat sempat membeli cabai tersebut di Sumba Barat Daya.

Lihat juga...