BI Bali Antisipasi Kenaikan Inflasi Triwulan II
DENPASAR – Bank Indonesia Provinsi Bali mengantisipasi kenaikan inflasi pada triwulan II 2018. Adanya perayaan hari besar keagamaan disinyalir berpotensi mendorong terjadinya kenaikan harga.
“Adanya perayaan hari keagamaan biasanya diikuti dengan kenaikan permintan sehingga ini mendorong harga komoditas strategis menjadi naik,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Sabtu (7/4/2018).
Pada periode triwulan kedua 2018, antara Mei hingga Juni ada sejumlah perayaan hari besar keagamaan di antaranya Hari Raya Galungan pada 30 Mei, dan Hari raya Kuningan pada 9 Juni dan Hari Raya Idul Fitri pada pertengahan Juni 2018. BI menurutnya, bersama instansi terkait yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan intensif melaksanakan kebijakan strategis untuk meredam kenaikan harga sejumlah komoditas.
Upaya tersebut di antaranya pasar murah dan operasi pasar untuk kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, bumbu dapur dan kebutuhan lainnya. Selain munculnya inflasi karena hari besar keagamaan, musim libur panjang sekolah yang biasanya akan mendongkrak sektor pariwisata juga diantisipasi.
Causa menjelaskan, masuknya periode pariwisata akan mendorong meningkatnya permintaan dan berdampak kepada kenaikan harga. Selain itu, sesuai dengan pola musimnya konsumsi pemerintah yang sudah mulai meningkat pada triwulan kedua tahun ini diharapkan memberikan tekanan terhadap kenaikan harga.
Meski demikian diharapkan, tingkat inflasi periode tersebut masih terjaga sejalan dengan terjaganya pasokan sejumlah komoditas pangan yang sudah diantisipasi bersama TPID Bali. Diperkirakan inflasi triwulan kedua 2018 mencapai kisaran 3,49-3,89 persen atau melampaui inflasi triwulan sebelumnya yang mencapai 2,47 persen hingga 2,87 persen. (Ant)