Siswa Terdampak Banjir Sungai Way Sekampung Butuh Perahu Karet
Editor: Irvan Syafari
LAMPUNG — Dampak banjir yang meluas akibat luapan sungai Way Sekampung mulai berimbas pada kegiatan siswa sekolah terutama saat akan berangkat dan pulang sekolah. Firdaus (38), warga Dusun Bunut Utara, Desa Bandar Agung mengaku dampak banjir membuat anak anak usia sekolah terganggu akibat permukiman terendam.
Ia menyebut, untuk anak anak banjir sudah mencapai pinggang sehingga saat berangkat sekolah harus diantar orangtua. Sebagian digendong oleh ayah dan ibunya dan sesampainya di tanggul penangkis berangkat mempergunakan sepeda.
Menurut Firdaus siswa SD pekan ini menjalankan ujian tengah semester sehingga para siswa harus berangkat sekolah. Sebagian orangtua bahkan terpaksa menunggui anak anaknya di sekolah hingga pelajaran usai.
Kondisi air yang meninggi diakui Firdaus membuat warga memerlukan tambahan perahu karet, terutama saat akan berangkat dan pulang sekolah. Jika sedang tidak ujian tengah semester, sejumlah sekolah memberi dispensasi untuk siswa terdampak banjir tidak berangkat sekolah.
“Kami meminta ada satu unit bantuan perahu karet di wilayah pemukiman di dusun Bunut Utara yang terendam karena dua unit perahu karet ditempatkan di dusun Umbul Besar untuk pengangkutan siswa sekolah yang masih bertahan dan tidak mengungsi,” kata Firdaus kepada Cendana News, Senin (12/3/2017)
Ia menyebut masih memerlukan bantuan perahu karet dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan dan Satpolair, yang dipusatkan di Dusun Umbul Besar.
Sebagian siswa SD dan SMP yang bersekolah di D esa Bandar Agung diakui Firdaus bahkan terpaksa menggunakan plastik untuk melindungi tasnya dari genangan banjir dan hanya mengenakan sendal saat bersekolah.