RI-Singapura Gelar Ekspedisi Laut Jawa

Laut Jawa-Ist

Lebih lanjut, Dwi menjelaskan, bahwa ekspedisi ini akan dimulai dari sekitar Selat Sunda ke arah timur menuju perairan Cilacap pada kedalaman 500 sampai 2.000 meter di bawah permukaan laut, dan akan fokus untuk mengumpulkan sampel dari berbagai organisme laut alam yang biasanya sulit didapatkan, seperti Crustacea (kepiting dan udang), Mollusca (kerang), Porifera (spons laut), Cnidaria (ubur-ubur), Polychaeta (cacing), Echinodermata (bintang laut dan bulu babi) dan ikan.

“Ekspedisi ini diharapkan menguak keanekaragaman jenis biota laut dalam di Palung Jawa, tidak hanya untuk ilmu kelautan, tapi juga melihat potensi biota laut dalam untuk bahan pangan atau manfaat lainnya,” kata Dwi.

Latih, peneliti Indonesia, menjelaskan ekspedisi ini juga diharapkan melatih peneliti-peneliti muda Indonesia untuk melakukan pekerjaan taksonomi morfologi bersama dengan peneliti dari negara lain.

Head of the Lee Kong Chian Natural History Museum of the National University of Singapore, Peter Ng, mengatakan pihaknya sangat bersemangat menjalankan eskpedisi yang disebutnya sebagai puncak dari diskusi dan penjajakan bersama untuk setiap kemungkinan selama 15 tahun ini.

“Kami semua sangat bersemangat untuk mengetahui biota apa yang ada di daerah yang hampir belum pernah dijelajahi oleh ahli biologi mana pun,” ujar Ng.

Ng menjelaskan, Laut Jawa yang disebutnya sebagai ‘daerah tanpa manusia’ ini mengandung kekayaan keanekaragaman hayati yang belum banyak dikenal dan dikaji dalam ilmu pengetahuan.

“Memahami kekayaan ini penting, karena kita tidak bisa melindungi kekayaan ini tanpa mengetahuinya terlebih dahulu. Ini adalah pertama kalinya Singapura dan Indonesia menyelenggarakan ekspedisi keanekaragaman hayati laut dalam bersama-sama”, katanya.

Lihat juga...