Pengamat Ekonomi: Disparitas Pembangunan Masih Terjadi di NTB
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
Sebelumnya, Gubernur NTB, Zainul Majdi mengatakan, dalam proses pembangunan yang selama ini berlangsung, Pemda NTB benar-benar menjadikan infrastruktur sebagai daya ungkit pembangunan ekonomi.
Tapi ketika bicara infrastruktur dengan keterbatasan anggaran, kebijakan dijalankan dalam penggunaan anggaran, tentu harus diutamakan mana yang memang harus jadi prioritas, bukan semata membangun jalan, tanpa prioritas.
“Terbukti dengan kebijakan tersebut pertumbuhan ekonomi NTB mencapai 7,1 tanpa tambang, kemiskinan turun 1,01 persen dari total angka kemiskinan di NTB sebesar 16,07 persen, termasuk pengangguran, turun 3,32 persen Kemiskinan, kalau pembangunan infrastruktur bagus, potensi yang ada di daerah akan melenjit,” sebutnya.
Terkait proses pembangunan yang dinilai terjadi disparitas antara Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok, Majdi menjelaskan, luas antara Lombok dan Sumbawa sangat jauh, luas Pulau Sumbawa sama dengan tiga kali Pulau Lombok.
Itulah sebabnya ketika anggaran untuk pembangunan di Pulau Sumbawa, meski besar, tidak akan terlalu nampak kelihatan, karena luasnya wilayah, padahal dari sisi perhatian dan anggaran digelontorkan juga besar.
“Jadi kalau disebut terjadi disparitas sebenarnya tidak juga, karena memang karena luas Pulau Sumbawa yang membuat anggaran digelontorkan tidak nampak kelihatan dibandingkan Pulau Lombok yang kecil,” katanya.