Menristekdikti: Lulusan Politeknik Sangat Dibutuhkan Dunia Kerja
JAKARTA — Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan masyarakat perlu mengubah sudut pandang mengenai politeknik yang tak lagi menjadi perguruan tinggi kelas dua karena lulusannya dibutuhkan dunia kerja.
“Sudut pandang masyarakat terhadap politeknik diubah. Selama ini politeknik seolah seperti perguruan tinggi kelas dua, padahal lulusan politeknik saat ini sangat kompeten dan dibutuhkan pasar kerja,” ujar Nasir dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Pernyataan tersebut dilontarkan Nasir saat memberi arahan pada Rapat Koordinasi Forum Direktur Politeknik se-Indonesia (FDPNI) di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, Senin.
Dalam acara ini, hadir juga Ketua FDPNI Rahmat Imbang Tritjahjono, Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti Patdono Suwignjo, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Ali Ghufron Mukti, dan Staf Ahli Menristekdikti Bidang Infrastruktur Hari Purwanto.
Menristekdikti juga mengatakan bahwa kebutuhan dunia industri yang menuntut kompetensi lulusan politeknik harus disesuaikan dengan hasil pembelajaran yang ada di politeknik.
Beberapa cara yang ditempuh pemerintah bersama-sama dengan politeknik diantaranya adalah dengan merancang program Multi Entry Multi Outcome (MEMO) bagi mahasiswa politeknik.
“Nantinya, mahasiswa dapat memilih berbagai altetnatif perkuliahan yang memungkinkan mereka untuk langsung bekerja di industri dengan tetap dapat kembali lagi ke kampus (kuliah).
MEMO diharapkan dapat mempercepat kebutuhan industri dan memutus mata rantai kemiskinan. Jadi lulusan politeknik akan selalu siap kerja bukan siap training.