Pasar Lelang Bawang Bantul Diharapkan Tingkatkan Ekonomi Petani

Ilustrasi-Foto: Dokumentasi CDN.

BANTUL — Kelompok Tani Ngudi Makmur Desa Parangtritis Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan keberadaan pasar lelang bawang merah yang diresmikan beberapa waktu lalu bisa meningkatkan ekonomi petani setempat.

“Harapannya minimal pasar lelang itu bisa meningkatkan daya tawar dari petani yang punya produk sendiri, dengan kenaikan harga sekitar lima persen dari biasanya,” kata Ketua Kelompok Tani Ngudi Makmur Dusun Samiran Desa Parangtritis Kadiso di Bantul, Senin.

Menurut dia, Pasar Lelang bawang merah bantuan badan usaha milik negara (BUMN) bank itu memang diperuntukkan untuk dikelola koperasi dalam menjual komoditas hasil panen kelompok tani wilayah sentra bawang merah itu.

Ia mengatakan, sebelum ada pasar lelang bawang tersebut harga jual bawang petani yang menentukan adalah tengkulak atau pengepul bawang merah, sementara dengan adanya pasar lelang itu maka petani bisa mengendalikan harga setidaknya tidak terlalu rendah.

“Kalau sebelumnya lelang harga yang menentukan adalah tengkulak dan pengepul, jadi mau dibeli berapapun petani bersedia, namun nanti (dengan pasar lelang) yang bisa membawa barang (bawang) adalah penawar yang tertinggi,” katanya.

Kadiso menjelaskan, pemanfaatan Pasar Lelang bawang merah tersebut masih menunggu musim panen bawang yang akan dimulai pada Mei nanti, dan untuk sementara ini petani sedang fokus pada perawatan tanaman untuk hasil yang maksimal.

“Panennya masih nanti di bulan Mei baru bisa masuk lelang, namun kalau yang September kemarin sudah lelang, untuk bawang kering panen lelang yang kemarin tertinggi itu sebesar Rp14,5 ribu per kilogram, petani masih untung,” katanya.

Lihat juga...