MUI: Indonesia Diminta Jadi Penengah Konflik Afganistan

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

JAKARTA — Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH.Ma’ruf Amin mengatakan, sudah banyak negara yang menjadi mediasi masalah keagamaan Afganistan, namun selalu gagal. Saat ini, Indonesia diminta untuk menjadi mediator dalam mengatasi konflik tersebut.

Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan ulama tiga negara (trilateral) dalam upaya rekonsiliasi perdamaian Afganistan, pada Maret 2018 ini. Langkah pertemuan, jelas Ma’ruf, merupakan upaya lanjutan setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berkunjung ke Afganistan pekan lalu. Dalam kunjungannya itu, JK bertemu dengan ulama-ulama Afganistan yang memiliki peran besar.

Sebelumnya, kata Ma’ruf, MUI juga telah mengadakan pertemuan dengan ulama Afganistan dan Pakistan. Dalam pertemuan trilateral nanti, para ulama dari Indonesia, Afganistan, dan Pakistan akan mengadakan pembahasan wujudkan perdamaian.

“Ulama-ulama Pakistan itu sangat berpengaruh terhadap Taliban. Jadi, merekalah yang suaranya didengar,” ungkap Ma’ruf usai pertemuan internal dengan JK dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Mursadi di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Dalam pertemuan trilateral itu, jelas dia, akan membuat kesepakatan-kesepakatan yang berpegang pada solusi keagamaan dalam menyelesaikan konflik mereka. Misalnya, kata Rais Aam PBNU ini, bagaimana ukhuwah Islamiyah, bagaimana menyelesaikan sengketa jangan sampai menggunakan kekerasan saling membunuh.

” Kita akan tuangkan dalam keputusan-keputusan pertemuan trilateral para ulama sebagai landasan atau payung kesepakatan ulama dalam rangka menyelesaikan konflik Afganistan,” papar Ma’ruf.

Ma’ruf berharap titik krusial bisa dilenyapkan supaya mereka bisa menyatu dan menyelesaikan konflik dengan cara-cara yang santun dan islami, bukan saling membunuh.

Lihat juga...